GAWAT 13 Tenaga Medis Tertular Covid-19, RSUD Padang Panjang Tutup Sementara



WARTAKEPRI.co.id, PADANGPANJANG – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Padang Panjang, Sumatera Barat (Sumbar) ditutup sementara setelah 13 tenaga kesehatannya positif Covid-19. Ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Padang Panjang Nuryanuwar yang dihubungi melalui telepon, Jumat (1/5/2020).

“Sampai kapan waktu untuk ditutup belum bisa dipastikan,” katanya.

“Setelah adanya 13 tenaga kesehatan yang positif itu kami tentunya akan melakukan penyemprotan disinfektan kepada perlatan medis dan membersihkan mobiler lainnya.”

Dijelaskannya sejumlah pegawai RSUD Padang Panjang lainnya cukup terkejut setelah mendengar ada 13 rekan kerjanya yang positif Covid-19.

PKP DREAMLAND
“Tentunya butuh waktu untuk mengembalikan mental pegawai lainnya setelah mendengar rekan mereka ada yang positif Covid-19. Mereka tentu sangat kaget dengan kejadian tersebut,” sebutnya.

Tertular Pasien Hamil

Diberitakan sebelumnya 13 orang tenaga kesehatan di RSUD Padang Panjang, Sumatera Barat, positif Covid -19. Tenaga kesehatan tersebut diduga tertular usai merawat salah seorang pasien Covid-19 yang pernah dirawat di rumah sakit tersebut.

Sebelumnya pasien yang sedang hamil tua menjalani perawatan di RSUD Padang Panjang usai dirujuk dari puskesmas karena terindikasi tertular virus corona pada 24 April 2020.

Kemudian pasien itu kembali dirujuk ke RSUP M Djamil Padang pada hari berikutnya sehingga dilakukan pemeriksaan swab yang hasilnya positif.

“Kami langsung melakukan tracing dengan tenaga kesehatan yang melakukan kontak dekat kurang satu meter dengan pasien,” ucap Kepala Dinas Kesehatan Padang Panjang Nuryanuwar, Kamis (30/4/2020) malam dalam rilisnya.

“Terdapat 70 orang yang kami uji swab, dan 13 orang di antaranya dinyatakan positif.”

Nuryanuwar juga menyatakan, tenaga kesehatan di Puskesmas Kebun Sikolos tempat pasien itu memeriksakan diri pertama kali juga dilakukan pemeriksaan.
Namun hasilnya negatif. “Kami saat ini masih melakukan tracing terhadap orang yang pernah kontak fisik dengan 13 orang tenaga kesehatan yang positif ini,” ujar Nuryanuwar.(*)